Konsep Gerakan Ilmu di IPM Batang

15.37





KONSEP GERAKAN ILMU DI IPM BATANG

Karya Ipmawan Bowo

Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) didirikan dengan maksud dan tujuan “terbentuknya pelajar muslim yang berilmu, berakhlak mulia, dan terampil dalam rangka menegakkan dan menjunjung tinggi nilai-nilai ajaran Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.” Demi mewujudkan tujuan tersebut, pada abad ke-21 ini IPM mundelegasikan diri sebagai Gerakan Ilmu. Pendelegasian diri IPM sebagai gerakan ilmu, diharapkan muncul kelompok yang dapat diandalkan sebagai rujukan dalam memahami masalah besar, yang menyangkut pemahaman agama, ilmu pengetahuan, kemanusiaan, kebudayaan, dan peradaban di masa yang akan datang. Sebagaimana Buya Syafi’i mengingatkan, kini zaman sedang bergulir dan berubah dengan cepat karena ditopang perkembangan teknologi informasi. Semua itu tak dapat dielakkan. Menurutnya, dalam melintasi zaman tersebut, diperlukan sebuah fondasi ilmu yang kokoh dan iman yang tulus. Dengan begitu, IPM bersama Muhammadiyah bisa membangun sebuah tonggak sejarah yang bergerak lebih jauh secara strategis dalam memasuki abad selanjutnya.

Ikhtiar gerakan IPM mewujudkan pelajar yang kritis dan progresif harus dilakukan dengan dengan memahami dan mengamalkan Islam yang berkemajuan. Islam berkemajuan memiliki tiga paradigma, yaitu membebaskan, memberdayakan, dan memajukan kehidupan umat manusia. Pertama, membebaskan manusia dari belenggu yang tidak manusiawi, dari thoghut (segala yang tidak memanusiakan dan menjauhkan manusia dari fitrah kemanusiaan). Kedua, memberdayakan potensi manusia, sehingga mambantu menjadi manusia unggul. Ketiga, memajukan kehidupan manusia, dengan ilmu, menjadi manusia yang berkemajuan dan berperadaban unggul. Pasca IPM menjadi organisasi terbaik Nasional dan ASEAN, sudah seharusnya IPM berikhtiar bagaimana menuju gerakan terbaik (khairu ‘ummah). “faidza faraghta fanshab, wa ilaa rabbika farghab”. Amien.

IPM Batang sebagai salah satu pengemban amanah tersebut, selalu berusaha mengaplikasikan dalam kehidupan berorganisasinya. Tidak mudah menerapkan gerakan ilmu tersebut, adanya tantangan dan hambatan baik dari internal maupun eksternal. Tantangan dan hambatan dari internal yang dihadapi IPM batang, antara lain kurangnya sikap kritis dan progresif dari pengurus dan kader IPM, sedikit yang mengetahui adanya gerakan ilmu dari pengurus dan kader IPM, tersendatnya pengkaderan IPM, kurangnya sosialisasi terkait gerakan ilmu kepada pimpinan ranting dan cabang. Sedangkan tantangan dan hambatang dari eksternal, antara lain adnya nilai dan norma sosial, budaya, ekonomi, religi, dan bidang lainnya di masyarakat setempat yang bertolak belakang dengan gerakan ilmu. Selain itu, program kerja yang dirancang hanyalah sebagai hiasan organisasi semata. IPM Batang memerlukan revitalisasi ideologi keilmuan atau ideologi pencerahan, dan membangun spirit gerakan IPM, serta membiasakan budaya baca dan melek huruf di kalangan kader IPM Batang.

Revitalisasi ideology keilmuan atau ideologi pencerahan kader IPM Batang menjadi keniscayaan yang tidak bisa ditolak. Format dan sistem pergerakan diarahklan pada pembentukan militansi kader yang intelektualis (elit pencerah bangsa), moral-spiritualis dan memiliki kompetensi profesional dan sensitifitas sosial yang tangguh. Hal ini harus diwujudkan dengan berbagai perubahan mendasar atas sistem dan format yang ada selama ini. Kendala lambatnya perkembangan pertambahan kuantitas ketokohan kader perlu disiasati dengan tetap pengemukaan kualitas kader sebagai prioritas. Itulah sebabnya, nilai-nilai yang hendak dibangun untuk mengkonstruksi kader disesuaikan dengan asumsi besar bahwa kader IPM harus memiliki basic of knowledge yang kokoh dan ghirah kejuangan yang tinggi.

Membangung spirit gerakan IPM perlu diterapkan di IPM Batang. Karena pada hakekatnya IPM merupakan sebuah gerakan Islam dakwah amar ma’ruf nahi mungkar di kalangan pelajar. Islam dengan Tauhid sebagai substansi ajarannya mengandung nilai-nilai kemajuan untuk mewujudkan kehidupan manusia yang tercerahkan. Dalam pandangan IPM, Islam merupakan agama yang berkemajuan yang bersifat rahmatan lil alamin. Berasal dari pandangan inilah, IPM berupaya mewujudkan Islam yang memiliki misi profan (misi keadilan) dan pencerahan sebagai jalan Islam yang membebaskan, memberdayakan dan memajukan kehidupan dari segala bentuk keterbelakangan, ketertindasan, kejumudan dan ketidakadilan hidup umat manusia.

Budaya membaca dan melek huruf yang kiat lama luntur, membuat kurangnya wawasan dikalangan pelajar. IPM dapat memanfaatkan kemudahan akibat adanya perkembangan teknologi dalam membiasakan budaya baca dan melek huruf di kalangan kader IPM Batang. Dengan membaca, wawasan seseorang akan bertambah. Apabila kader IPM dapat membiasakan budaya baca dan melek huruf maka kader IPM Batang akan menjadi generasi yang aktif dan progresif.

Demikianlah, kondisi IPM Batang dalam mengimplementasikan gerakan ilmu. Langkah progresif sudah saatnya diambil dengan tetap mengambil nilai kesejarahan yang memang sangat kental dengan nuansa perjuangan Pelajar muslim yang gelisah atas realitas sosial yang timpang. Sudah saatnya IPM Batang menjadi bagian terpenting dalam implementasi gerakan ilmu dan konsepsi Islam untuk kemanusiaan universal. Jayalah IPM!!!!! Amiiin..

Referensi:
Tanfidz Muktamat XIX IPM
http://pelajarberkemajuan.blogspot.co.id/2013/05/ipm-mendeklarasikan-sebagai-gerakan-ilmu.html
http://pelajarberkemajuan.blogspot.co.id/2013/05/deklarasi-ipm-sebagai-gerakan-ilmu.html
http://pelajarberkemajuan.blogspot.co.id/2013/05/gerakan-pelajar-berkemajuan.html


You Might Also Like

0 komentar

Like us on Facebook

Flickr Images